Rasulullah صلي الله
عليه وسلم menyuruh kita mengikuti sunnah beliau dan
melarang kita mengadakan acara ritual baru (bid’ah). Karena agama Islam telah sempurna
dan cukup apa yang disyari’atkan Allah dan Rasul-Nya, dan yang diterima sebagai tuntunan
As-Sunnah oleh Ahlussunnah wal- Jamaah, yaitu para sahabat dan tabi’in.
Di dalam hadits shahih Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
(( مَنْ أَحْدَثَ
فِيْ أَمْرِنَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ ))
“Barang siapa mengadakan suatu amalan baru
dalam Agama kami yang di luar syari’at kami. Maka amalan itu tertolak”1
Hadits ini disepakati keshahihannya oleh para
ulama Sunnah.
Dalam riwayat lain di shahih muslim
(( مَنْ عَمِلَ
عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ))
“Barang siapa melakukan suatu amalan yang
tidak sesuai dengan syari’at
kami. Maka amalnya itu tertolak”
Dalam hadits lain, beliau bersabda:
((عَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِيْ،
تَمَسَّكُوْا بِهَا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ
وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَاِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةٌ))
Berpeganglah kamu sekalian dengan sunnahku dan
sunnah para Khulafa’
Rashidin setelahku. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia erat-erat
dengan gigi geraham. Jauhilah perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena
setiap amalan yang diada-adakan itu bid’ah, sedang setiap bid’ah adalah sesat”2
Rasulullah صلي الله
عليه وسلم bersabda dalam khutbah Jum’at beliau:
(( أَمَّا بَعْدُ:
فَاِنَّ خَيْرَ الحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ
مُحَمَّدٍ صلي الله عليه
وسلم، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
))
“Selanjutnya, sesungguhnya sebaik-baik
perkataan adalah kitab Allah. Sebaik-baik ajaran adalah ajaran Muhammad
صلي الله عليه وسلم
Seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara baru yang
diada-adakan. Dan setiap bid’ah adalah sesat” 3
Dalam hadits-hadits yang tertera diatas
terdapat peringatan keras mengadakan berbagai bid’ah dan penegasan bahwa bid’ah adalah sesat. Ini semua agar menjadi
peringatan bagi ummat Islam tentang besarnya bahaya bid’ah, sekaligus untuk mengajak mereka
menjauhi tindakan melakukan bid’ah.
Allah سبحانه و
تعالي berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا
نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
“Apa saja yang disampaikan Rasul kepada kamu
terimalah ia. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kamu,
tinggalkanlah” (QS. Al-Hasyar: 7).
Allah berfirman:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ
أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah
orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan (dalam
hatinya) 4 atau ditimpa adzab yang pedih (QS.
An-Nuur: 63)
Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ
اللَّهَ كَثِيراً
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri tauladan yang baik bagi kamu, (yaitu) bagi orang yang mengharap Allah
dan hari akhir, dan banyak mengingat Allah. (QS.
Al-Ahzab: 21).
Allah berfirman:
وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ
الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ
عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang
pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
mereka pun ridha kepada Allah, Dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga
yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS.
At-Taubah: 100).