muwahid al fauzan. Diberdayakan oleh Blogger.

sholat berjamaah

Kamis, 18 Juli 2013


·        Keutamaan Sholat berjamaah

 

     Sholat berjamah mempunyai keutamaan tersendiri, baik dari segi pahala yang didapatkan maupun meleburkan dosa dosa yang telah kita perbuat. Berikut hadits yang menjelaskan keutamaan sholat berjamaah.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA. bahwa Rasullullah SAW pernah bersabda: “ sholat jamaah lebih utama 27 kali lipat daripada sholat sendirian.” (Al-bukhari : 645)

       Adapun sholat berjamaah yang mempunyai keutamaan yang besar yaitu sholat subuh karena pada pelaksanaanya langsung disaksikan oleh para malaikat. Dan juga diutamakan shoalat berjamaah pada waktu isya. Berikut hadits yang menjelaskan tentang perkara ini.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata : Saya mendengar Rasullullah SAW bersabda ,” sholat berjamaah pahalanya 25 kali lipat daripada sholat sendirian . para malaikat yang bertugas pada malam hari berkumpul dengan malaikat yang bertugas pada siang hari ketika sholat subuh.” Kemudian Abu Hurairah mengatakan : jika kamu mau, perhatikanlah ayat ( yang Artinya) : “ sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat” (QS. Al-Isra :78). (Al-bukhari: 648)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda , “ salat yang paling berat bagi orang orang munafik adalah salat subuh dan isya. Seandainya mereka mengetahui betapa besar pahala kedua salat tersebut dengan berjamaah niscaya mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.”  (Al-Bukhari : 657)

 

 

 

 

 

·        Dikumandangkan Iqamah merupakan tanda akan diselenggarakan sholat Wajib.

 

Iqamah menurut dalil, dikumandangkan jika imam (rawatib) telah datang ke masjid. berikut dalil yang menyatakan hal tersebut.

 

Dari Jabir bin Samurah RA dia berkata “ Bilal senantiasa Adzan apabila matahari telah condong (waktunya telah tiba) dan dia tidak menyerukan iqamah hingga nabi SAW keluar . apabila dia telah keluar, maka bilal mengumandangkan iqaqmah ketika dia melihat beliau.” ( muslim 2/102)

 

Iqamah merupakan seruan kepada orang banyak bahwa sholat wajib akan segera diselenggarakan. Tidak ada sholat sunnah lagi setelah iqamah di kumandangkan . maka seseorang yang sedang mengerjakan sholat sunnah hendaknya membatalkanya kecuali seseorang tersebut dalam posisi tahiatulakhir . Berikut hadits yang menjelaskan tentang perkara ini

 

Dari Abu Hurairoh RA dari Nabi SAW beliau bersabda “ apabila sudah dikumandangkan iqamah maka tidak ada sholat kecuali sholat wajib. (Muslim 2/54)

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Malik bin Buhainah RA, seorang laki laki dari suku Azd bahwa ketika iqamat telah diperdengarkan Rasullullah وسلم عليه الله صلي  melihat seorang laki laki melaksanakan sholat dua rakaat. Setelah Rasullullah وسلم عليه الله صلي   mengimani salat subuh, beliau dikerumuni oleh para jamaah, kemudian beliau menegur lakilaki yang melaksanakan shalat dua rakaat tadi : “ apakah salat subuh itu empat rakaat ? apakah sholat subuh itu empat rakaat?”

 

dan tidaklah dianjurkan seseorang menunda iqamah ketika masih ada salah satu jamaah mengerjakan sholat sunnah sedang imam (rawatib) sudah hadir.  Maka bersegeralah melakukan sholat wajib . sesuai dengan tuntunan di atas.

 

 

 

 

·        Sutroh ( Pembatas Ketika Sholat)

 

Banyak diantara kaum muslimin yang sudah tidak mengamalkan sunnah rasullullah mengenai harus adanya pembatas ketika sholat sendiri maupun sholat berjamaah ( sutroh imam). Berikut hadist- hadits  yang menjelaskan tentang pembatas ketika sholat.

 

Dari  Ibnu  'Umar -radhiyallahu  'anhuma-,  dia  berkata:  Rasulullah -shallallahu  'alaihi  wasallam-bersabda: "Janganlah  kalian  shalat,  kecuali  menghadap  sutrah  dan  janganlah  kalian  membiarkan seorangpun  lewat  di  hadapanmu,  jika  dia  menolak  hendaklah  kamu  bunuh  dia,  karena sesungguhnya ada syetan yang bersamanya."

 

Dalam  satu  riwayat:  "Maka  sesungguhnya  syetan  melewati  antara  dia  dengan  sutrah."  Dari  Sahl bin Abu Hitsmah -radhiyallahu 'anhu-:

Dari Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-, beliau berkata: "Jika  salah  seorang  dari  kalian  shalat  menghadap  sutrah,  hendaklah  ia  mendekatinya,  sehingga syetan tidak memutus atas shalatnya."

“Dari sahal bin Sa’ad As;Sa’idi RA dia  berkata ,” jarak antara tempat shalat rosullullah SAW dengan dinding adalah seukuran lewatan kambing “ (Muslim 2/59)

 

   Seperti dinjelaskan dari beberapa hadist di atas hendaknya kita sholat menghadap kiblat dan antara kiblat dengan seseorang yang melakukan sholat hendaknya menghadap sutroh (pembatas) . sutroh bisa berupa pancang, atau dinding yang membatasi orang tersebut.

   Sutroh imam merupakan sutranya makmum. Jika seseorang melewati seseorang makmum ketika sholat maka hal tersebut tidak mengapa namun tidak diperkenankan untuk melewati imam.

 

 

 

·        Pemilihan Imam Shalat berjamaah

Seorang imam hendaknya mempunyai beberapa kriteria yang harus di utamakan dari yang lainya. Memilih imam (rawatib) juga tidak bisa dilihat dari jabatan seseorang, umur ataupun pengaruhnya di masyarakat. Berikut penjelasan bagaimana memilih imam sholat yang diajarkan oleh Rosullullah.

Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Yang mengimami kaum adalah orang yang paling pandai membaca al-Qur'an di antara mereka. Jika dalam bacaan mereka sama, maka yang paling banyak mengetahui tentang Sunnah di antara mereka. Jika dalam Sunnah mereka sama, maka yang paling dahulu berhijrah di antara mereka. Jika dalam hijrah mereka sama, maka yang paling dahulu masuk Islam di antara mereka." Dalam suatu riwayat: "Yang paling tua." "Dan Janganlah seseorang mengimami orang lain di tempat kekuasaannya dan janganlah ia duduk di rumahnya di tempat kehormatannya kecuali dengan seidzinnya." ( Muslim)

 

Amar Ibnu Salamah berkata: Ayahku berkata: Aku sampaikan sesuatu yang benar-benar dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Beliau bersabda: "Bila waktu sholat telah datang, maka hendaknya seorang di antara kamu beradzan dan hendaknya orang yang paling banyak menghapal Qur'an di antara kamu menjadi imam." Amar berkata: Lalu mereka mencari-cari dan tidak ada seorang pun yang lebih banyak menghapal Qur'an melebihi diriku, maka mereka memajukan aku (untuk menjadi imam) padahal aku baru berumur enam atau tujuh tahun.  (Diriwayatkan oleh Bukhari, Abu Dawud dan Nasa'i.)

 

·        Meluruskan dan Merapatkan Shaff ketika Shalat Jama’ah

 

     Di dalam shalat berjamaah, kita diwajibkan untuk meluruskan dan merapatkan shaf (barisan) shalat kita. Dan sebelum shalat berlangsung imam hendaknya mengingatkan makmumnya untuk meluruskan shaf.  Berikut penjeasanya dari beberapa hadist.

Shahabat  Nu'man  bin  Basyir  berkata,  "Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wasallam  menghadap  kepada  manusia (jamaah shalat) lalu bersabda,  "Luruskan  shaf-shaf  kalian  (beliau  menyebutkannya  tiga  kali)!  Demi  Allah,  sungguh-sungguh  kaliah meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan benar-benar membuat hati-hati kalian berselisih". Maka Nu'man bin Basyir pun melihat seseorang menempelkan bahunya kepada bahu orang di sebelahnya, dan mata kakinya dengan mata kaki orang yang di sebelahnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 

      Imam menghadap kea rah makmum ketika hendak melususkan shaf (barisan)

Diriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi وسلم عليه الله صلي  bersabda : “ nluruskan dan rapatkan barisan kalian , karena aku bisa melihatmu walaupun aku membelakangimu   (Beliau mengatakan itu sehabis iqamat dengan menghadap ke makmum).”  (Al- Bukhari :719)

Selain itu, apabila kita merapatkan shaf, maka syaithan tidak bisa masuk di celah-celah shaf.

Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wasallam  bersabda,  "Rapatkan  shaf-shaf  kalian,  saling  dekatkan,  dan  luruskan dengan leher-leher kalian. Demi Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya aku melihat syaithan masuk ke celah  shaf  seperti  seekor  anak  domba"  (HR.  Abu  Dawud,  An-Nasa'i,  Ibnu  Hibban,  dishahihkan  oleh  Asy-Syaikh Al-Albani)

     Shaf yang paling diutamakan dan paling besar pahalannya adalah shaf shaf paling depan untuk laki laki dan shaf paling belakang untuk perempuan dengan berpengang pada hadist berikut ini.

Dari Abu Hurairoh RA bahwasanya rasullullah SAW telah bersabda “ seandainya manusia mengetahui (besarnya) pahala Adzan dan Sholat (jamaah) di shaf terdepan. Kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi, pasti mereka akan mengundi. Jikalau mereka mengetahui (besarnya) pahala mengikuti takbir imam yang pertama pasti mereka akan berlomba, dan jikalau mereka mengetahui berapa besarnya pahala sholat jamaah isya dan Shubuh pasti mereka akan berusaha melaksanakan meskipun dengan merangkak.” ( Muslim 2/ 31)

 

 

·        Memulai Sholat dengan Mengankat kedua Tangan dan Bacaan Takbir

 

Haruslah kita mengikuti Nabi Muhammad SAW  ketika memulai sholatnya dengan berdiri menghadap kiblat, berniat di dalam hati  dan mengangkat kedua tanganya lalu bertakbir.karena mengucapkan takbirratul ihram adalah rukun shalat, tidak akan sah shalat sese­orang tanpa mengucapkannya  Berikut hadist yang menjelaskan temtang perkara ini.

 

Apabila engkau hendak mengerjakan shalat, maka sempurnakanlah wudhu'-mu terlebih dahulu kemudian mengha­daplah ke arah kiblat, lalu ucapkanlah takbiratul ihram" (Muttafaqun 'alaihi).

 

Dari Ibnu Umar RA , dia berkata , “ tatkala Rasullullah  وسلم عليه الله صلي  berdiri untuk melalukan sholat , beliau mengangkat dua tanganya sehingga sepadan dengan pundaknya, lalu bertakbir. Apabila akan rukuk beliau melakukan seperti itu, serta apabila bangkit dari ruku’ beliau juga  melakukanya seperti itu . namun beliau tidak melakukan hal itu ketika mengangkat kepalanya saat bangun dari sujud.( Muslim 2/ 6)

Mengangkat kedua tangan juga dilakukan Rasullullah ketika hendak ruku’ dan bangkit dari ruku’. Dan tidak melakukanya ketika hendak sujud dan bangkit dari sujudnya.

Mengangkat tangan juga selain setentang dengan bahu juga dibolehkan diangkat setentang telinga, bedasarkan hadits berikut ini.

"Rasulullah صلي الله عليه وسلم mengangkat kedua ta­ngannya setentang te­linga setiap kali ber­takbir (di dalam shalat)" (H.R Muslim)      

 

 

·        Makmum mengikuti imam dan tidak mendahulukan (gerakan) Imam

 

Makmum diperintahkan agar mengikuti apa yang dilakukan (gerakan) imam ketika sholat dan tidak mendahului imam, perkara ini dilandaskan dari beberapa hadist. Berikut  beberapa hadits  tentang perkara ini.

 

Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “ Nabi وسلم عليه الله صلي pernah jatuh dari kuda sehingga bagian kananya terluka, lalu kami datang menjenguk beliau. Kemudian tiba waktu sholat , lalu beliau sholat bersama kami  sambil duduk dan kami pun sholat di belakang beliau sambil duduk . ketika selesai sholat beliau bersabda , “ Sesungguhnya  imam itu dijadikan untuk diikuti. Kalau imam bertakbir maka bertakbirlah, kalau imam bersujud maka bersujudlah, kalau imam bangun maka bangunlah, kalau imam mengucapkan , sami’Allahu liman hamidah ucapkanlah robbanaa walakal hamdu. Apabila imam sholat dengan duduk, maka sholatlah kamu semua dengan duduk” (riwayat Muslim)

Diriwayatkan dari Al-Barra’ RA, dia berkata : ketika Rasulullah وسلم عليه الله صلي mengucapkan di dalam Sholat “sami’allahu liman hamidah” tidak ada seorang makmum pun bersujud sampai  nabi SAW bersujud maka kami bersujud ( Bukhari : 690)

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA Bahwa nabi وسلم عليه الله صلي pernah bersabdda “ tidak takutkah seseorang ( seorang makmum) yang bangun dari sujud mendahului imam kelak di akhirat kepalanya diubah oleh Allah menjadi kepala keledai, atau rupanya diubah oleh Allah menjadi rupa keledai ?” ( Al-bukhari : 691)

 

 

·        Meletakkan Tangan Kanan Di Atas Tangan Kiri

 

Seperti yang kita lakukan bahwa setiap sholat Rasulullah وسلم عليه الله صلي memerintahkan untuk meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut ( dada ). Berikut dalil yang memjelaskan tentang perkara ini.

 

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad RA, dia berkata : Di dalam shalat orang orang diperintahkan meletakkan tangan kanan di atas hasta kiri. (Al-Bukhari: 740)

Berdasarkan hadits Waail bin Hujur yang berbunyi:

 

Lalu Rasulullah صلي الله عليه وسلم bertakbir (takbiratul ihram) kemudian meletakkan tangan kanannya di utas telapak tangan kiri, pergelangan tangan kiri atau lengan kirinya  (H.R Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Shifat Shalat Nabi صلي الله عليه وسلم hal 88)

 

 

 

 

 

 

Dan berdasarkan hadits Wail lainnya yang berbunyi:

 

"Beliau meletakkan kedua tangannya di atas dadanya."

(H.R Ibnu Khuzaimah dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shifat Shalat Nabi صلي الله عليه وسلم hal 88)

 

 

·        Pandangan kearah tempat sujud

 

 

·        Ucapan Setelah Takbir

 

Diriwayatkan dari anas RA bahwa Nabi صلي الله عليه وسلم dan Abu Bakr RA memulai sholat (sesudah takbiratul ikhram ) dengan bacaan Alhamdulillahi robbil ‘aalamin. (Al-Bukhari : 743)

 

·        Imam Dan makmum wajib membaca Al Fatihah

·        Imam mengeraskan bacaan aamiin

·        Memperpendek sholat berjamaah Tanpa mengurangi Kesempurnaan (sholat fardhu)

·        Surat surat yang dianjurkan nabi صلي الله عليه وسلم untuk di baca pada sholat berjamaah setelah surah Al-Fatihah.

·        Mengeraskan bacaan surah pada sholat subuh, magrib dan isya

·        Memelankan bacaan surah pada sholat dzuhur dan ashar

·        Bertakbir dengan sempurna ketika ruku dan setelah ruku’

·        Meletakkan telapak tangan di atas lutut

·        Doa ketika ruku’

·        Meluruskan punggung ketika ruku’ dengan tumaninah

·        Berdiri tegak dengan thumaninah setelah ruku

·        Keutamaan ucapan Allahumma robbanaa lakalhamdu

·        Bertakbir ketika hendak ruku’, sujud dan bangun dari sujud

·        Keutamaan sujud

·        Tujuh bagian tubuh yang bersujud

·        Banyak berdoa ketika sudud

·        Cara duduk diantara dua sujud

·        Cara duduk tasyahud awal

·        Bacaan tasyahud awal

·        Cara Duduk tasyahud akhir

·        Bacaan tasyahud akhir

·        Berdoa sebelum salam

·        Doa yang terpilih ketika selesai membaca tasyahud akhir

·        Mengucapkan salam ( di akhir sholat)

·        Salam makmum setelah salam imam

·        Berdzikir sesudah sholat

·        Imam menghadap makmum ketika selesai sholat

1 komentar

  1. bismillah. 'afwan akhi kalau kita tinggal shalat jamaah dengan tidak sengaja apa hukumnya? apakah kita berdoda?

    BalasHapus

 

Jadwal Kajian Salafy Kota Bengkulu

Tempat :Mushola Shelter Universiras Bengkulu (UNIB) waktu :Setiap Sabtu Ba'da Magrib s/d Isya Pembahasan : Kitab Aqidah Thawiyah . . . . . . Tempat :Mesjid SMPN 18 Kota Bengkulu waktu :Setiap Senen Ba'da Magrib s/d Isya Pembahasan :Tafsir Alqu'an . . . . . . . Tempat :Masjid Al-Ikhlas dekat SMAN 07 Kota Bengkulu waktu :Setiap Sabtu Ba'da Magrib s/d Isya Pembahasan :Fiqih Muyasar

Blogroll

Most Reading